Cinta Rupiah – Seperti yang kita tahu, saat ini pesona koin atau uang receh semakin memudar. Bahkan beberapa daerah di Indonesia sudah tidak menggunakan uang koin sebagai alat pembayaran yang sah. Uang receh dianggap sudah tak laku meski sebenarnya uang koin masih sangat diperlukan untuk transaksi ritel. Keberadaannya sering kali atau bahkan dianggap tidak bermanfaat karena memiliki nilai terendah dan terlalu berat untuk dibawa ke mana-mana.
Pada kenyataannya, uang receh memegang peranan yang cukup signifikan. Sebagai contohnya, perusahaan ritel seperti PT Jasa marga, pada setiap tahunnya harus mencari dan menyediakan uang koin yang jumlahnya mencapai miliaran. Dan itu semua dilakukan oleh operator tol PT Jasa Marga demi untuk memberikan uang pengembalian kepada para konsumen.
Seringkali kita bertanya dalam hati. Sebenarnya kenapa uang koin harus diproduksi dan beredar di masyarakat? Sedangkan fakta di lapangan, uang tersebut sangat jarang sekali digunakan dalam transaksi jual beli. Bahkan anak kecil pun sudah tak sudi jika diberi uang saku berupa recehan.
Padahal uang koin di tahun 2000-an, masih sangat dicari dan dibutuhkan oleh siapapun. Jadi, kenapa harus ada uang koin? Jawabnya mudah saja, karena uang koin memiliki ketahanan yang lebih kuat dari pada uang kertas. Bahkan ketahanannya bisa bertahan hingga 7-8 tahun. Selain itu, uang koin juga sebagai pelengkap nominal rupiah.
Meski uang receh seringkali dianggap sebelah mata oleh sebagian orang, namun masih ada beberapa orang masih menghargai keberadaannya. Uang receh yang terlihat sepele, jika dikumpulkan hingga bertahun-tahun bisa juga
untuk membeli barang-barang mewah. Seperti yang pernah ada di pemberitaan media, bahwa ada seseorang yang bisa membeli motor sport berkat tabungan uang recehnya yang mencapai puluhan juta. Semua itu berkat kekuatan uang receh yang tidak akan bisa dihilangkan keberadaannya. Bahkan, uang senilai miliaran pun tidak akan disebut satu miliar jika total jumlahnya berkurang seratus rupiah.
Maka sudah menjadi tugas kita lah sebagai individu pada khususnya guna mewujudkan gerakan peduli koin sebagai wujud kecintaan pada rupiah. Kalau bukan kita yang peduli pada uang koin,
foto tirto.id