
pemakaian uang
Cinta Rupiah – Untuk kalangan awam jika berbicara mengenai perekonomian dan h pemakaian rupiah dalam kehidupan sehari-hari tidak akan memberikan makna apa-apa. Pemakaian rupiah yang memang merupakan mata uang yang digunakan sehari-hari memang sudah mejadi hal yang sangat biasa.
Tidak lagi terpikir mengenai inflasi, nilai tukar, bahkan ekspor dan impor, bahasan yang terlalu jauh dan memusingkan untuk dipikirkan. Lalu kenapa BI saat ini sangat gencar melakukan kampanye cinta rupiah? Ternyata kegiatan sederhana kita sehari-hari itu memiliki efek juga ke permasalahan perekonomian. Lalu apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat awam yang bahkan kegiatan jual beli sehari-hari sudah memakai uang rupiah? Jawabannya sederhana saja, tetap memakai uang rupiah dan tidak perlu silau dengan mata uang asing seperti Dolar dan Yen.
Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat awam untuk menunjukkan apresiasi terhadap rupiah adalah dengan menjaganya baik-baik. Sesuatu yang dicintai tentu akan diperlakukan dengan baik, begitupula dengan rupiah, kalau ingin menunjukkan rasa cinta terhadap rupiah makan jaga baik-baik secara fisik. BI mengkampanyekan dengan cara tidak melipat, tidak meremas, tidak dibasahi, tidak distepler dan tidak dirobek.
Ada satu lagi yang sangat sering dilakukan, mencoret-coret uang dengan berbagai macam tulisan atau menambahkan gambar pada uang kertas. Kadang tampilannya menjadi lebih lucu memang tapi bayangkan ketika uang itu tidak sengaja sampai pada turis mancanegara melalui ibu-ibu penjual pecel di tempat wisata, mungkin mereka juga akan merasa lucu atau menganggap uang itu kertas yang tidak berharga. Pernahkan melihat teman yang tidak rela membalanjakan uang yang masih baru? Lalu dia meremas yang itu terlebih dahulu sebelum diberikan kepada orang lain? Tidak tahu bagaimana mindset ini berkembang di masyarakat, mulai sekarang sebaiknya hentikan. Kalau kamu termasuk pelaku maka ubahlan kebiasaan tersebut, kalau teman yang seperti itu tegurlah agar lebih cinta rupiah.
Selain menjaga secara fisik, kita juga harus menyadari bahwa rupiah merupakan barang yang berharga. Peredarannya menentukan perekonomian bangsa. Kita harus menumbuhkan rasa cinta rupiah agar lebih menghormati dan menggunakannya dengan bijak. Kelak jika kita memiliki kesempatan untuk berperan lebih di sektor ekonomi, sikap cinta rupiah yang sudah terbentuk akan menjadi tameng agar tidak tergiur untuk memonopoli pasar valuta asing, menimbun Dolar, atau lebih bangga bertransaksi menggunakan Dolar daripada rupiah. Mulai sekarang mari kita sayangi rupiah dan menjaganya dengan baik.
Foto tribunnews